ILMU: Apa Itu Ilmu ?

  • ILMU: Apa Itu Ilmu ?

    Ade Saptomo

    Ilmu dan Pengetahuan
    Untuk memahami, mengerti, menguasai, dan mampu menjelaskan isi tulisan yang sengaja saya beri judul Pemikiran: apa itu ilmu? maka saya awali dengan pernyataan awal bahwa Belajar itu at anytime, tidak mengenal ruang dan waktu, apa pun dan dengan siapapun.

    Pertanyaannya, apakah saudara itu mau belajar berilmu atau belajar berpengetahuan? Kalau yang pertama menurut saya merupakan konsep dasar belajar untuk mendalami, menajam, menukik dengan cara dialog kedalam, merenung, berkontemplasi, mengekplorasi isi pemikiran sehingga yang dihasilkan adalah sesuatu yang sangat personal, subyektif. Sementara yang kedua untuk menguasai, as a tool to master wawasan (teoretis) dunia makro maupun mikro tertentu yang diperoleh melalui dialog keluar sehingga posisinya mulai obyektif...

    Dalam perspektif Hegelian, Hegel menyatakan: yang namanya ilmiah itu dialog antara tesis dengan antitesis, yang kemudian lahir sebuah sintesa. Jadi, ilmu posisinya di antara tesis dan antitesis. Jadi Hegel, mengajarkan berfikir, yaitu hubungan antara tesis (main theme, yang dalam metodologi biasa dirumuskan ke dalam rumusan masalah) dengan anti thesis (data). Hubungan the main tesis dengan data merupakan bangunan, konstruksi yang diolah secara logis dan dituntun oleh teori yang sesuai dan di sinilah arti pentingnya teori. Proses mengolah itu namanya ilmu. Ilmu itu to think. Kalau Einstein dan Anderson bilang ilmu itu imajinasi, saya sebut “ilmu itu berpikir, to think”.

    Misalnya: jika seseorang ditunjukkan sebuah handphone, dan ditanya apa ini, jika dijawab handphone berarti jawaban tersebut adalah pengetahuan yang sudah ada dalam benak, tinggal mengeluarkan pengetahuan. Artinya itu tidak berfikir. Karena itu, pengetahuan bukan ilmu tetapi entitas wawasan yang dimiliki seseorang. Jawaban atas pertanyaaa terkait handphone adalah sama antara anak remaja dengan mahasiswa S3 karena menggunakan wawasananya, maka ini terasa tidak berfikir. Tapi jika dijawab dengan selain jawaban “handphone” dan dijawab dengan penjelasan yang nalar, logis, itu tandanya berpikir, berimajinasi. ITU ILMU. Itulah sebabnya, menurut pandangan saya bahwa Filsafat Hukum itu masih berada pada.tataran pengetahuan (yang diberikan kepada mahaiswa adalah pengetahuan),tetapi filsafat Ilmu yang diajarkan kepada mahasiswa adalah ilmu dimana mahasiswa diajak berfikir tentang sesuatu hal.

    Penulis: Ketua Lembaga Pusat Pengembangan Paralegal Indonesia, yang juga Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Borobudur.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *